Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Belajar dari Sang Kiai

Gambar
takanta.id Oleh: Asrul Pauzi Hasibuan Pemimpin ialah orang yang memimpin, petunjuk, buku petunjuk (pedoman) yang asal katanya “pimpin”. 1 Sedangkan Menurut Kartono (2010:18), pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.             Ada yang perlu disoroti dari apa yang dikemukakan Kartono, yaitu pemimpin ialah sosok yang memiliki kecakapan dan kelebihan dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Penulis sepakat dengan apa yang dikemukakan Kartono, karena pemimpin ialah sosok yang mesti dapat mempengaruhi orang lain sebab kecakapannya dalam memimpin, dan juga sosok yang telah mendapat legalitas untuk memimpin suatu organisasi yang kemudian legalitas ini mendukung kemampuan leadership seorang pemimpin tersebut. Legalitas itu dioptimalkan deng

MPA dengan Segala yang Ada padanya

Gambar
Dokumentasi Panitia MPA UNJ 2015 Oleh : Asrul Pauzi Hasibuan Pada semua itu, dik, ada macam-macam harapan yang kemudian disematkan atas pundakmu. Harapan yang sedari dulu memang diletakkan pada pundak setiap pemuda. Harapan yang lahir atas mata yang terbelalak melihat semangat yang berapi-api dan akal yang darinya berpendaran cahaya rupa-rupa. Agent of Change , Social Control , Moral Force dan Iron Stock , mungkin itu yang dapat kita rumuskan dari apa-apa yang orang banyak harapkan. Tentu, ada harapan lain dari ke-empatnya:   semoga ke-empatnya bukan "jargon-jargon" kosong. Dimana 4 fungsi tadi berarti, Agent of Change, kita diharapkan menjadi seorang yang membawa perubahan. Entah itu melalui gagasan-gagasan ataupun dengan sumbangsih alat baru yang kita temukan. Social Control berarti kita dapat memaksimalkan posisi kita yang strategis: di antara masyarakat dan pemerintah, yang memudahkan kita menyampaikan aspirasi-aspirasi untuk para petinggi negeri saat

Menyelami Bapak Koperasi Indonesia dari Buku “Soekarno, Hatta, Syahrir Kisah dan Memoar Tiga Macan Asia di Tengah Hiruk Pikuk Perjuangan”

Gambar
unjkita.com Oleh: Asrul Pauzi Hasibuan Moh Hatta. Ia lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Seorang peranakan dari keturunan ulama dan pengusaha. Bapaknya, Muhammad Djamil ialah seorang guru mursyid sekaligus pengusaha yang juga anak dari seorang pemimpin pondok pesantren di Batuhampar yang cukup terkenal pada masanya, yakni Syaikh Abdurrahman yang biasa dikenal dengan sapaan Syaikh Nan Tuo. Sementara keluarga Ibunya, Siti Saleha, merupakan keluarga yang dikenal bergerak dibidang usaha. Ayah dari Ibu Siti Saleha bernama Ilyas yang mempunyai gelar Bagindo Marah yang memiliki relasi dagang sampai ke Sawahlunto dan Lubuk Sikaping.             Maju pada masa-masa perjuangan si Ghandi of Java –Demikianlah Hatta disebut oleh media Jepang dipertengahan ’30-an-. Perjuangan telah “bermutasi” dalam pikirannya dengan semangat untuk memerdekakan Indonesia sebagai buktinya. Hal itu diperngaruhi dengan rekam jejak kehidupannya. Termasuk saat ia menimba ilmu di

Mudik yang Begitu Puisi*

Gambar
Oleh: Asrul Pauzi Hasibuan Mudik adalah rindu yang kemudian ditumpahkan pada tanah-tanah kelahiran kita –atau tanah asal keluarga kita. Semua akan basah kemudian tumbuh reragam kenangan yang mekar kembali dalam ingatan. Bersemi dalam nuansa tenang yang fitri saling berdamai pada yang lalu-lalu, saling memaafkan satu sama lain. Pada momen itu, fitri menjadi sebenar-benarnya fitri, selepas semua saling melapangkan dada untuk saling memaafkan, begitu suci. Mudik adalah sesuatu yang dirindukan, bagi banyak orang tua yang ditinggal anaknya merantau kelain kota, provinsi, pulau dan juga negara bahkan lain benua. Banyak moda transportasi yang kemudian pemudik gunakan, sesuai jarak dan terlebih lagi kemampuan. Pada suatu kesempatan penulis pulang ke kampung halamannya. Kampung yang dari sanalah asal-usul keluarganya berasal, suatu desa di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Dengan moda transportasi kendaraan roda empat yang tentu akan membawa banyak cerita dan keseruan, seb